Selasa, 06 November 2012

Kredit Macet


Pengertian Kredit Macet

Dalam paket kebijakan deregulasi bulan Mei tahun 1993 (PAKMEI 1993), di Indonesia dikenal dua golongan kredit bank, yaitu kredit lancar dan kredit bermasalah. Di mana kredit bermasalah digolongkan menjadi tiga, yaitu kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Kredit macet inilah yang sangat dikhawatirkan oleh setiap bank, karena akan mengganggu kondisi keuangan bank, bahkan dapat mengakibatkan berhentinya kegiatan usaha bank.

Kredit macet atau problem loan adalah kredit yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan atau karena kondisi di luar kemampuan debitur. (Siamat, 1993, hal: 220).

Suatu kredit digolongkan ke dalam kredit macet bilamana: (Sutojo, 1997, hal: 331)
bullet
Tidak dapat memenuhi kriteria kredit lancar, kredit kurang lancar dan kredit diragukan; atau

bullet
Dapat memenuhi kriteria kredit diragukan, tetapi setelah jangka waktu 21 bulan semenjak masa penggolongan kredit diragukan, belum terjadi pelunasan pinjaman, atau usaha penyelamatan kredit; atau

bullet
Penyelesaian pembayaran kembali kredit yang bersangkutan, telah diserahkan kepada pengadilan negeri atau Badan Urusan Piutang Negara (BUPN), atau telah diajukan permintaan ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit.


Sejak krisis keuangan yang berlanjut dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, penyelesaian kredit macet bank-bank di Indonesia ditangani oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Berkaitan dengan kasus kredit macet di Indonesia Menko Ekuin, Kwik Kian Gie mengatakan bahwa sampai saat ini jumlahnya sudah mencapai Rp 600 trilyun (InfoBank, Edisi Nomor 245, Januari 2000, hal:14). Menurut hemat kami hal ini tampaknya lebih disebabkan karena faktor kesengajaan.

Betapa tidak, sebagian besar dana kredit yang dimiliki bank disalurkan kepada debitur kelompok usahanya sendiri, yang disebut perusahaan terafiliasi. Dimana dalam penyalurannya kurang atau mungkin tidak didasarkan pada studi kelayakan (feasibility study), dan bahkan besarnya kredit yang mereka ajukan jumlahnya telah di ‘mark up’ terlebih dahulu. Sebagai contoh adalah Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) dan Bank Umum Nasional (BUN), yang masing-masing secara berurutan menyalurkan 90,7% dan 78,4% (Kwik Kian Gie, 1999, hal: 124) untuk kepentingan kelompok usahanya sendiri.


 Penyebab kredit macet

a.    Error Omission (EO)
Timbulnya kredit macet yang ditimbulkan oleh adanya unsur kesengajaan untuk melanggar kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
b.    Error Commusion
Timbulnya kredit macet karena memanfaatkan lemahnya peraturan atau ketentuan yaitu memang belum ada atau sudah ada, tetapi tidak jelas.

Kredit-kredit yang disalurkannya jika banyak yang macet akan menimbulkan kerugian yang besar. Kerugian yang besar ini akan menghambat operasi perusahaan. Dan supaya kegiatan perbankan tidak terganggu, maka nanti Pemerintah juga yang harus memberi injeksi modal. Artinya, rakyat juga yang harus menanggung beban yang ditimbulkan oleh kredit macet itu. Selain itu, bank-bank Pemerintah hingga kini masih dominan dalam jumlah asset terhadap keseluruhan aset perbankan nasional.

Biasanya di saat kredit macet terjadi  dan dilakukan pemeriksaan, maka persoalannya tidak akan lepas dari EO dan EC atau bahkan karena dua-duanya. Berdasarkan pengalaman kasus-kasus perbankan nasional yang berkaitan dengan kredit macet mnimbulkan semacam persepsi yang cenderung menjadi suatu “mitos”  yang masih dianut, antara lain adalah :

1. Bahwa bank tidak mengalami kerugian akibat resiko kredit. Atas pemahaman ini, maka merupakan kesalahan sekaligus “kejahatan”  besar apabila pada sebuah bank tercatat adanya kredit macet. Padahal risiko kredit jelas merupakan risiko yang selalu ada dan tidak bisa dihindari.

2. Dalam setiap kasus kredit macet, maka selalu diartikan itu karena terjadi kolusi dan atau korupsi apakah oleh pihak oknum bankir ataupun oknum nasabahnya. Hal tersebut bisa saja terjadi, tetapi tidak semua kredit macet karena kolusi dan korupsi.

3. Dalam setiap penanganan kredit macet selalu mengutamakan pendekatan “sapu jagat”  di mana going concern baik bank dan perusahaannya menjadi diabaikan. Kalau kredit macet itu karena ulah oknumnya, maka bukan berarti bank ataupun perusahaannya harus dimatiin. Bank  yang tercemar akan menimbulkan efek domino berupa terjadi krisis kepercayaaan terhadap industri perbankan. Efek domino itu sering negative melalui pencairan dana da melarikannya ke luar negeri.

4. Ada kecenderungan kajian atas kredit macet mengabaikan term of reference masa lalu. Kredit yang diputus tahun 2000, misalnya,  dan kemudian macet tahun 2004, maka berusahalah dikaji atas dasar term of reference pada tahun 2000. Misalnya, hal-hal yang berkaitan dengan asumsi.

Dengan pedekatan term of reference, biasanya akan diketehui apakah redit macet itu karena error omission atau error commission. Jadi kesalahannya bias saja bukan pada dasar keputusannya, tetapi karena masalah monitoring dan pembinaan bank terhadap nasabahnya. Sama-sama salah, tetapi esensi- nya menjadi lebih jelas dan memudahkan menemukan siapa yang bertanggung jawab, bukan siapa yang dipersalahkan.

Harusnya kalau kredit macet itu terbukti memang karena oknumnya yang salah, maka segera saja proses secara hukum terhadap oknumnnya. Itu pun dengan tetap menjaga asa praduga tak bersalah. Adalah sangat bijak kalau bank dan perusahaannya bisa dibiarkan berjalan terus apakah oleh manajemen baru atau kalau perlu ditunjuk dari kalangan professional atas dasar penugasan dari Negara. Sebab sangatlah tidak tepat dan bijaksana kalau perusahaannya harus ditutup di mana para pekerjanya yang sama sekali tidak bersalah akan ikut menjadi korbannya.



Faktor-faktor Penyebab Munculnya Kredit Bermasalah/Macet

Munculnya kredit bermasalah termasuk di dalamnya kredit macet, pada dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses. Terjadinya kredit macet dapat disebabkan baik oleh pihak kreditur (bank) maupun debitur. Faktor-faktor penyebab yang merupakan kesalahan pihak kreditur adalah:
1.      Keteledoran bank mematuhi peraturan pemberian kredit yang telah digariskan;
2.      Terlalu mudah memberikan kredit, yang disebabkan karena tidak ada patokan yang jelas tentang standar kelayakan permintaan kredit yang diajukan;
3.      Konsentrasi dana kredit pada sekelompok debitur atau sektor usaha yang beresiko tinggi;
4.      Kurang memadainya jumlah eksekutif dan staf bagian kredit yang berpengalaman;
5.      Lemahnya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada para eksekutif dan staf bagian kredit;
6.      Jumlah pemberian kredit yang melampaui batas kemampuan bank;
7.      Lemahnya kemampuan bank mendeteksi kemungkinan timbulnya kredit bermasalah, termasuk mendeteksi arah perkembangan arus kas (cash flow) debitur lama;
Tidak mampu bersaing, sehingga terpaksa menerima debitur yang kurang bermutu. (Sutojo, 1999, hal: 216)
Sedang faktor-faktor penyebab kredit macet yang diakibatkan karena kesalahan pihak debitur antara lain:
Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan, yang disebabkan merosotnya kondisi ekonomi umum dan/atau bidang usaha dimana mereka beroperasi;
1.      Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan, atau karena kurang berpengalaman dalam bidang usaha yang mereka tangani;
2.      Problem keluarga, misalnya perceraian, kematian, sakit yang berkepanjangan, atau pemborosan dana oleh salah satu atau beberapa orang anggota keluarga debitur;
3.      Kegagalan debitur pada bidang usaha atau perusahaan mereka yang lain;
4.      Kesulitan likuiditas keuangan yang serius;
5.      Munculnya kejadian di luar kekuasaan debitur, misalnya perang dan bencana alam;
6.      Watak buruk debitur (yang dari semula memang telah merencanakan tidak akan mengembalikan kredit). (Sutojo, 1999, hal: 334)

Mengurangi atau Mencegah Kemungkinan Terjadinya Kredit Macet

Setiap penyaluran kredit oleh bank tentu mengandung resiko, karena adanya keterbatasan kemampuan manusia dalam memprediksi masa yang akan datang. Apalagi dalam situasi dan kondisi ‘lingkungan’ yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian seperti sekarang ini. Beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh bank dalam menekan atau mengurangi seminimal mungkin resiko pemberian kreditnya, adalah:
1.      Penilaian/Analisis terhadap Permohonan Kredit
Setiap permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur, tentu harus dilakukan penilaian secara seksama oleh pejabat bank. Terlebih lagi untuk pemberian kredit jangka panjang, seperti kredit investasi misalnya. Mengingat semakin lama jangka waktu kredit, maka semakin tinggi faktor ketidakpastiannya, sehingga semakin besar pula resiko yang dihadapi bank.
Dalam penilaian kredit, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yaitu prinsip 5 C + 1C, yang meliputi:
a.       Character
Character atau watak debitur sangat menentukan kemauan untuk membayar kembali kredit yang telah diterimanya. Namun demikian, untuk mengetahui character seseorang itu tidak mudah. Oleh karena itu, penilaian atas character debitur perlu dilakukan secara hati-hati dan secermat mungkin. Informasi dari keluarga dan teman-teman dekat dari debitur, serta informasi dari bank pemberi kredit sebelumnya adalah sangat penting.
Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran yang jelas tentang watak calon debitur ini, dapat dilakukan usaha-usaha seperti: melakukan interview langsung terhadap calon debitur; meneliti daftar riwayat hidupnya, mengetahui reputasi calon debitur berdasarkan informasi dari ‘lingkungan’ usahanya, serta meneliti kegiatan dan pengalaman-pengalaman usahanya.
b.      Capacity
Capacity mengandung arti kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya. Dengan demikian, capacity berkaitan erat dengan kemampuan calon debitur dalam melunasi kreditnya. Unsur-unsur yang dinilai untuk mengetahui kemampuan calon debitur antara lain meliputi penilaian terhadap:

  • proyeksi arus kas,


  • proyeksi laporan keuangan;


  • pusat informasi kredit;


  • kemampuan manajemen;


  • kemampuan pemasaran;


  • kemampuan teknis; dan


  • kewajiban-kewajiban pada pihak lainnya.

c.       Capital
Informasi mengenai besar kecilnya modal (capital) perusahaan calon debitur adalah sangat penting bagi bank. Modal yang dimaksudkan disini adalah modal sendiri (networth) atau nilai kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan, yang merupakan selisih antara total aktiva dengan total kewajiban (utang). Semakin besar modal yang dimiliki perusahaan merupakan cerminan keberhasilan perusahaan di masa lalu, dan ini tentunya semakin baik dihadapan bank. Mengingat kredit bank hanya merupakan pelengkap atau tambahan bagi pembiayaan kegiatan operasional perusahaan. Posisi modal suatu perusahaan dapat dianalisis dari laporan keuangannya. Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang modal perusahaan, maka bank harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan selama paling tidak tiga tahun periode akuntansi sebelumnya.
d.      Collateral
Collateral (jaminan kredit) merupakan setiap aktiva atau barang-barang yang diserahkan debitur sebagai jaminan atas kredit yang diperoleh dari bank. Manfaat jaminan ini bagi bank adalah sangat penting, sebagai ‘back up’ atas kredit yang diberikan kepada debitur. Tujuannya adalah agar bank dapat memperoleh pelunasan kembali atas kredit yang diberikan kepada debitur, apabila kelak debitur tidak mampu melunasi kreditnya atau pun ingkar janji (wan prestasi). Atas jaminan yang diberikan oleh debitur, maka perlu diperhatikan cara pengikatannya sesuai dengan hukum yang berlaku, untuk menghindari sengketa yang kemungkinan muncul di kemudian hari.
e.       Conditions
Yang dimaksud conditions disini adalah keadaan perekonomian secara umum dimana perusahaan tersebut beroperasi. Kondisi perekonomian sangat menentukan keberhasilan maupun kegagalan suatu perusahaan. Oleh karena itu, bank atau dalam hal ini analis kredit, harus mempertimbangkan keadaan perekonomian, dan proyeksi perekonomian selama jangka waktu kredit yang diberikan.
f.        Constraint
Dalam pemberian kredit, bank perlu juga mengetahui dan mempertimbangkan hambatan (constraint) yang mungkin muncul di lapangan. Bank perlu mengetahui tanggapan masyarakat setempat terhadap rencana investasi yang akan dilakukan oleh calon debiturnya, karena bisa saja masyarakat setempat menolak rencana investasi tersebut. Sebagai contoh seorang debitur mengajukan kredit untuk membangun sebuah peternakan babi misalnya. Nah, pihak bank perlu mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat setempat, apakah menerima atau menolak kehadiran peternakan tersebut.



 Penyelamatan dan penyelesaian kredit macet

Apabila sampai terjadi kredit bermasalah, maka harus melakukan upaya-upaya dalam mengatasi kredit bermasalah sampai tidak ada alternative lainnya, serta melakukan penghapusan kredit dan pengelolaan kredit yaitu telah dihapus bukukan.

1. Penyelamatan kredit bermasalah tersebut dilakukan dengan cara (Recedulling, Reconditioning, Retructurng).

- Penjadwalan kembali (Rescheduling), yaitu perubahan syarat kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktunya.

- Persyaratan kembali (Reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu dan atau persyaratan lainnya, sepanjang tidak menyangkut maksimum saldo kredit.

- Penataan kembali (Restructuring), yaitu perubahan syarat-syarat kredit yang meliputi reschedulling, reconditioning.

2.    Penyelesaian kredit macet

penyelesaian kredit bermasalah secara damai.
penyelasaian kredit bermasalah secara saluran hukum.


Analisis

Adanya kredit bermasalah tersebut akan menyebabkan menurunnya pendapatan bank, selanjutnya memungkinkan terjadinya penurunan laba. Kredit bermasalah dapat dilakukan secara sistematis dengan mengembangkan system “pengenalan diri” yang berupa suatu daftar kejadian atau gejala yaitu diperkirakan dapat menyababkan suatu pinjaman berkembang menjadi kredit bermasalah. 

Dengan deteksi dan pengenalan diri akan sangat penting untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang timbul, baik secara individual maupun secara portofolio kredit dan menyusun rencana serta mengambil langkah sebelum masalah benar-benar terjadi.





sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_bermasalah
http://id.scribd.com/doc/51808795/Penyebab-Kredit-Bermasalah
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adbi4331/modul_6.htm
http://mbegedut.blogspot.com/2012/09/makalah-manajemen-keuangan-penanganan.html

Kerangka Karangan: Ultah Abud 2012



Topik : Kegiatan Acara Ulang Tahun Abud 2012
            1. Kegiatan Pembentukan Panitia
            2. Kegiatan Makan Makan Bersama
            3. Kegiatan Perlombaan Tari Hula
            4. Kegiatan Doa untuk Penutupan Acara
  
Kegiatan Acara Ulang Tahun Abud 2012 :
Kegiatan Pembentukan Panitia
    1.1 Kegiatan Pemilihan Ketua Panitia dan Wakil Panitia
    1.2 Kegiatan Pemilihan Seksi-seksi Panitia
    1.3 Jadwal Rapat Panitia
    1.4 Penyusunan Anggaran
    1.5 Penyusunan Acara
    1.5.1 Penyusunan Acara untuk Tari Hula
    1.5.2 Penyusunan Acara untuk Doa
    1.6 Acara Penutupan

     2.  Kegiatan Makan Makan Bersama

   2.1 Kegiatan Pemilihan untuk Petugas Penyicip Makanan
   2.2 Kegiatan Mempersiapkan Fasilitas-fasilitas untuk Makan Makan

     3.  Kegiatan Olahraga dan Perlombaan Tari Hula

   3.1 Turnamen Tari Hula Ter-Seksi
   3.2 Turnamen Tari Hula Ter-Mantap
   3.3 Turnamen Tari Hula Ter-Cihuy
   
     4.   Kegiatan Doa untuk Penutupan Acara
    
   4.1 Kata Sambutan
   4.1.1 Kata Sambutan Ketua Panitia
   4.1.2 Kata Sambutan Abud 
   4.2 Pembagian Hadiah Turnamen Tari Hula
   4.3 Hiburan
   4.3.1 Tarian Perut oleh Viktor
   4.3.2 Band: We Stand Alone
   4.4  Ucapan Terimakasih dan Kalimat Penutup oleh Ketua Panitia dan Abud


sumber:
http://id.wikipedia.org
http://gilabuku.com
victor the giant qurcachi

Rabu, 10 Oktober 2012

Pendidikan Indonesia Tergantung Pada Bank Dunia


TEMPO InteraktifJakarta - Indonesia disebut sebagai salah satu dari lima negara ASEAN yang paling tergantung dengan bank Dunia untuk pengembangan program pendidikan dalam sebuah seminar yang diadakan kementerian pendidikan negara-negara ASEAN di negara bagian Sarawak, Malaysia hari ini (29/3).
Manajer Sektor Pendidikan Bank Dunia untuk kawasan Asia Pasifik Eduardo Velez-Bustillo mengatakan dalam konferensi pers seminar Strategi Pengajaran untuk Meningkatkan Kinerja Sekolah-Sekolah Kecil, ada lima negara yang masih sangat tergantung pada Bank Dunia dalam bidang pendidikan.
Indonesia, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Timor Leste adalah kelompok paling tergantung pada bantuan itu, sedangkan Singapura dan Thailand adalah negara dari ASEAN yang sudah bisa dikelompokkan bersama Korea, Jepang, Taiwan dan Singapura.
"Tahun lalu kami membantu pemerintah Indonesia dengan pinjaman US$600 juta. Ini adalah bantuan pendidikan terbesar yang disponsori Bank Dunia sepanjang sejarah lembaga ini," ungkap Vellez Bustillo.
Dari kelima negara itu indonesia memiliki produk domstik bruto rata-rata terbesar yaitu US$2,239, sedangkan Vietnam, Laos, Kamboja, dan Timor Leste masing-masing US$1,042, US$859, US$823, US$468.
Filipina yang memiliki produk domestik bruto rata-rata lebih rendah dari Indonesia tidak termasuk dalam kelompok yang paling tergantung dengan bantuan Bank Dunia.
Seminar itu dihadiri wakil dari Malaysia, Kamboja, Filipina, Indonesia, Thailand dan Brunei.


analisis:
Menurut  Eduardo Velez-Bustillo Indonesia diberi pinjaman hingga US$600jt, tapi yang seperti yang kita ketahui, pendidikan masih saja bobrok. Ambil saja contoh yang masih hangat kemarin adalah masalah tawuran antar pelajar SMU. Kurangnya profesionalisme para pengajar dan mungkin metode pembelajaran yang kurang "srek" untuk para pelajar menyebabkan para pelajar kurang memiliki nilai moral serta etika yang baik. Seharusnya dengan uang yang sebanyak itu, Pemerintah seharusnya bisa menciptakan suasana belajar serta para pengajar yang mampu menciptakan para pelajar yang baik untuk kemajuan bangsa ini untuk kedepannya. 




Bank Dunia dan Pendidikan di Indonesia


Sistem sekolah Indonesia sangatlah luas dan bervariasi. Dengan lebih dari 50 juta siswa dan 2,6 juta guru di lebih dari 250.000 sekolah, sistem ini merupakan sistem pendidikan terbesar ketiga di wilayah Asia dan bahkan terbesar keempat di dunia(berada di belakang China, India dan Amerika Serikat). Dua menteri bertanggung jawab untuk mengelola sistem pendidikan, dengan 84 persen sekolah berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan sisa 16 persen berada di bawah Departemen Agama (Depag). Sekolah swasta pun memainkan peran penting. Walaupun hanya 7 persen sekolah dasar merupakan sekolah swasta, porsi ini meningkat menjadi 56 persen di tingkat menengah pertama dan 67 persen di tingkat menengah umum.

Tingkat pendaftaran bersih sekolah dasar berada di bawah 60% di kabupaten-kabupaten tertinggal dibandingkan dengan di kabupaten maju yang memiliki pendaftaran universal. Tingkat pendaftaran bersih untuk pendidikan menengah mengalami peningkatan kuat (saat ini 66% untuk Sekolah Menengah Pertama dan 45% untuk Sekolah Menengah Umum) tapi tetap rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di wilayah ini. Indonesia juga tertinggal dengan para tetangganya dalam Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Tinggi, dengan tingkat pendaftaran kotor sebesar 21% dan 11,5% secara berurutan.
Pendidikan merupakan hal penting bagi agenda pembangunan Pemerintah Indonesia. Belanja pendidikan telah meningkat secara signifikan di tahun-tahun terakhir setelah terjadinya krisis ekonomi. Secara nyata, belanja pendidikan meningkat dua kali dari tahun 2000 sampai 2006. Di tahun 2007, belanja untuk pendidikan lebih besar daripada sektor lain, yang mencapai nilai US$14 miliar, atau lebih dari 16 persen dari total pengeluaran pemerintah. Sebagai bagian dari PDB (3,4 persen), jumlah ini setara dengan jumlah di negara lain yang sebanding.
Undang-Undang mengenai Pendidikan Nasional (No. 20/2003) dan Amandemen Konstitusi III menekankan bahwa semua warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan; bahwa Pemerintah wajib untuk membiayai pendidikan dasar tanpa biaya; dan bahwa Pemerintah diberi mandat untuk mengalokasikan 20% dari pengeluarannya untuk pendidikan. Undang-Undang mengenai Guru (No. 14/2005) memperkenalkan perubahan-perubahan penting atas syarat dan ketentuan pemberian kerja untuk sertifikasi guru, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Rencana strategis Departemen Pendidikan untuk 2005-9 memiliki tiga pilar utama:
  1. Peningkatan akses terhadap pendidikan;
  2. Peningkatan kualitas pendidikan;
  3. Kepemerintahan yang lebih baik dalam sektor pendidikan.
Di tahun 2005, Pemerintah meluncurkan program yang disebut BOS (Biaya Operasional Sekolah), sebagai cara untuk menyampaikan dana secara langsung ke sekolah-sekolah agar anak-anak tetap bersekolah dan memberi sekolah kebebasan dalam mengelola dana mereka sendiri. Dalam mendukung hal ini sekaligus upaya desentralisasi secara umum, Pemerintah telah menetapkan prinsip Pengelolaan Berbasis Sekolah dalam sistem pendidikan nasional serta menyediakan kerangka untuk Standar Nasional Pendidikan.
Tim pendidikan Bank Dunia berfokus dalam mendukung Rencana Strategis (RENSTRA) Departemen Pendidikan NasionalMulai dari RENSTRA 2005-2009, Bank Dunia telah mengembangkan portofolio dukungan atas program-program utama yang diidentifikasi oleh Kementerian sebagai dukungan tambahan. Dialog Pendidikan Tematis yang dipimpin Bappenas (forum untuk Pemerintah dan mitra pembangunan dalam mendiskusikan masalah sektor di tingkat kebijakan) menyediakan arah bagi Bank Dunia dan mitra pembangunan mengenai area fokus untuk dukungan di masa depan. Forum tersebut saat ini memimpin Penilaian Sektor Pendidikan yang akan menyediakan dasar analitis untuk keputusan strategis mengenai arah RENSTRA 2010-2014, yang akan digunakan mitra pembangunan sebagai kerangka dukungan di masa depan.
Program Bank Dunia akan menjembatani program RENSTRA 2005-9 dan 2010 dengan portofolio pinjaman investasi, dana perwalian, dan karya analitis berjalan dan yang akan datang mewakili Kementerian, menyediakan dukungan komprehensif atas karya Direktorat Jenderal di bidang kualitas guru, pendidikan dasar, pendidikan tinggi, dan pengembangan anak usia dini.
Portofolio proyek Kluster Pendidikan terdiri dari proyek-proyek Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, Tinggi, dan Informal. Sebagai tambahan, proyek pelatihan remaja dan prakarsa di tingkat sektor saat ini akan dilakukan. Lebih dari US$ 830 juta diberikan sebagai komitmen untuk bidang Pendidikan kepada Pemerintah Indonesia oleh IDA dan IBRD. Total biaya proyek aktif dan proyek yang akan dilakukan adalah lebih dari US$1.5 miliar. Terlebih lagi, ada dana perwalian dalam jumlah besar yang akan mendukung program pemberian pinjaman.

Saham Teknologi Tekan Laju Wall Street

Jakarta - Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan pelemahan pada penutupan perdagangan terakhir. Seluruh indeks memerah yang dipimpin oleh Indeks Komposit Nasdaq dengan posisi pelemahan 47,33 poin (1,52%) ke level 13,473.53.

Melemahnya Wall Street juga dipicu oleh spekulasi buruknya laporan keuangan, serta adanya pemangkasan  proyeksi pertumbuhan ekonomi versi IMF.

Pada lantai perdagangan, broker penurunkan ekspektasi saham Intel (INTC.O). Perusahaan processor terkemuka di dunia ini harus rela sahamnya terjun bebas 2,7% ke posisi US$ 21,9 setelah adanya laporan dari dua broker.

Pasar memandang, saham Intel tidak mampu berada di level terbaik akibat pelemahan permintaan notebook di dunia. Saham Microsoft (MSFT.O) juga tercatat turun 1,7% ke posisi U$29,28.

Indeks S&P pun mengalami pelemahan 14,4 poin (0,99%) dan ditutup pada 1,441.47. Sembilan dari 10 sektor indeks S&P berguguran. Sentimen harga minyak mintah dunia menyelimuti pergerakan perdagangan di Bursa AS sepanjang Selasa kemarin, akibat gangguan pasokan dari Timur Tengah.

Indeks S&P telah mengalami peningkatan 16% sepanjang 2012, dan menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Perusahaan seperti  FedEx Corp, Caterpillar Inc dan Hewlett-Packard Co, mulai menunjukan pelemahan laba akibat susutnya permintaan.

"Saham telah melangkah jauh sepanjang tahun, dan saat ini dalam posisi menunggu laporan atas pencapaian di triwulan III, dan arahan pada triwulan selanjutnya," ucap Trader dari Wedbush Morgan Michael James, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/10/2012).

Analis pun memperkirakan indeks S&P cenderung kembali melemah 2,3% hingga akhir tahun.

Pada bagian lain, Indeks Dow Jones melemah 110,12 poin (0,81%) ke posisi 13,473.53. Perdagangan di bursa AS tergolong rendah dengan aktivitas transaksi 5,8 miliar lembar, dibandingkan rata-rata harian di 2012 yang mencapai transaksi 6,52 miliar saham.


sumber: http://finance.detik.com/read/2012/10/10/081154/2058873/6/saham-teknologi-tekan-laju-wall-street?

Ekuitas


EKUITAS

A. Pengertian
Ekuitas didefinisi secara mekanik atau prosedural dalam kaitannya dengan elemen-elemen statemen keuangan yang lain. Dalam kerangka dasar Standar Akuntansi Keuangan (SAK), misalnya IAI mendefinisikan ekuitas sebagai berikut (pasal 49) :
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan telah dikurangi semua kewajiban.
Definisi tersebut tidak berbeda dengan FASB dalam SFAC No. 6. Karena didefinisi atas dasar aset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset dan kewajiban diukur. Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan kewajiban atas dasar kriteria berikut (hlm. 421-423):
a. Hak-hak masing-masing pihak atas penyelesaian klaim (hak kreditor dan hak pemilik)
b. Hak penggunaan aset dalam operasi
c. Substansi ekonomik perjanjian.


Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemegang saham adalah perbedaan antara aktiva dan kewajiban perusahaan yang merupakan kontribusi kumulatif bersih oleh pemegang saham ditambah laba yang telah ditahan. Sebagai kepentinga residu, ekuitas pemegang saham tidak memiliki eksistensi di luar aktiva dan kewajiban perusahaan. Ekuitas peegang saham sama dengan aktiva bersih. Ekuitas pemegang saham bukan mrupakan kalim aktiva khusus tetapi klaim atas bagian dari toatal aktiva. Jumlahnya tidak bisa ditentukan secara spesifik atau tetap , karena hal itu tergantung pada profitabilitas perusahaan.
Ekuitas pemegang saham bertambah jika perusahaan memperoleh keuntungan, dan menurun atau menghilang jika perusahaan mengalami kerugian.

Komponen Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemegang saham dipisahkan dalam dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal saham sebagai modal yuridis dan modal setoran tambahan, dan komponen lain yang merefleksi transaksi pemilik (misalnya saham treasuri atau modal sumbangan).
Tujuan Penyajian Ekuitas
Pada umumnya tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan  manajemen. Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta merupakan tanggung jawab yuridis pemilik. Untuk memenuhi tersebut, informasi yang harus disampaikan berkaitan tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal adalah sumber ekuitas pembatas pembatasan pembagian dividen dan likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.

Pembedaan Modal Setoran dan Laba Ditahan
Klasifikasi ekuitas pemegang saham menjadi modal setoran dan laba ditahan sebenarnya merefleksi pembedaan atas dasar sumber. Ditinjau dari sumber, ada beberapa komponen yang membentuk ekuitas pemegang saham, yaitu:
1. Jumlah rupiah yang disetorkan oleh pemegang saham
2. Laba ditahan yang merupakan sisa laba setelah pembagian dividen
3. Jumlah rupiah yang timbul akibat operasi/revaluasi aset fisis tertentu
4. Jumlah rupiah donasi dari pihak nonpemegang saham
5. Sumber lainnya
Pembedaan antara dua bagian elemen ekuitas pemegang sangat penting. Dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya melaba sehingga laba ditahan harus selalu dipisahkan dengan modal setoran meskipun jumlah akhirnya ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham.

Modal Yuridis
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain. Modal yuridis merupakan jumlah rupiah “minimal” yang harus disetor oleh investor sehingga membentuk modal yuridis (legal capital).


Besarnya Modal Yuridis
Dalam hal saham bernilai nominal, modal yuridis dapat sama dengan jumalh yang dikenal dengan nama modal saham. Modal saham menunjuk jumlah rupiah perkalian antara cacah saham beredar dengan nilai nominal per saham.

Modal Setoran Lain
Nominal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektif saham sehingga secara akuntansi penentuan nilai nominal saham sebenarnya tidak bermakna ekonomik. Saham dapat diterbitkan tanpa nilai nominal. Ada dua alasannya yaitu :
· Untuk menghindari utang bersyarat dalam hal saham terjual dibawah harga nominal.
· Tidak ada hubungan antara nilai nominal dengan harga pasar saham.

Perubahan Modal Setoran
Tujuan utama perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk membedakan secara tegas antara perubahan akibat transaksi operasi. Berbagai sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai masalah teoritisnya adalah :
1. Pemesanan saham (stock subscription)
2. Obligasi terkonversi atau berhak-tukar (convertible bonds)
3. Saham istimewa terkonversi atau berhak tukar (convertible stocks)
4. Dividen saham (stock dividens)
5. Hak beli saham, opsi, dan waran (stock rights, options, and warrants)
Opsi saham ada dua :
· Opsi saham nonimbalan
· Opsi saham imbalan
6. Saham treasuri (treasury stocks)

Penurunan Modal Setoran
Pada umumnya lebih banyak faktor yang bersifat menaikkan modal setoran daripada yang menurukan modal setoran. Alasannya adalah bahwa begitu modal disetor dan tertanam dalam perusahaan, modal tersebut akan menjadi investasi permanen dalam perusahaan. Modal setoran tidak akan berkurang kecuali ada pembayaran atau pembagian dividen yang dapat dikategori sebagai dividen likuidasi atau penarikan kembali saham yang beredar secara permanen. Paton dan Littleton (1970) sangat menegaskan bahwa perubahan karena transaksi modal harus dibedakan secara tegas dengan perubahan karena transaksi operasi.

Perubahan Laba Ditahan
Terdapat bebrapa hal lain yang dapat menyebabkan laba ditahan dalam suatu perioda berubah selain karena transaksi modal tetapi karena transaksi khuusus yaitu :
a. Penyesuaian perioda-lalu
b. Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan sebelumnya
Koreksi kesalahan terbagi atas :
· Koreksi sebagai penyesuai laba ditahan
· Koreksi sebagai penyesuai modal setoran lain
· Koreksi sebagai komponen statemen laba-rugi
c. Pengaruh perubahan akuntansi
Ada tiga macam perubahan akuntansi :
· Perubahan prinsip ata metoda akuntansi
· Perubahan taksiran akuntansi
· Perubahan kesatuan pelaporan
d. Kuasi-reorganisasi
Dewan Standar Akuntansi menetapkan syarat-syarat perusahaan yang dapat melakukan kuasi-reorganisasi yaiatu (PSAK No. 51, pasal 11) :
· Perusahaan mengalami defisit dalam jumlah yang material
· Perusahaan harus memiliki status kelancaran uasaha dan memiliki prospek yang baik pada saat kuasi-reorganisasi dilakukan
· Perusahaan sedang tidak menghadapi permohonan kepailitan
· Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku
· Saldo ekuitas sesudah kuasi-reorganisasi harus positif

Penyajian Modal Pemegang Saham
Urutan penyajian kewajiban dan modal pemegang saham dalam neraca sebenarnya menggambarkan urutan perlindungan dalam kondisi perusahaan mengalami defisit dan dalam kondisi perusahaan dilikuidasi.

Urutan Penyarapan Rugi
Urutan penyerapan biaya, rugi, dan rugi luar biasa dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Pendapatan kotor
b. Laba bersih
c. Laba ditahan
d. Premium modal saham
e. Modal saham

Urutan Menerima Distribusi Aset
Urutan perlindungan menunjukkan siapa yang harus didahulukan dalam menerima distribusi aaset atau siapa yanng menanggung segala akibat dalam kasus perusahaan likuidasi. Urutan ini menjadi basis penyajian untuk kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Urutan perlindungan dapat dikemukakan sebagai berikut :
· Karyawan dan pemerintah
· Kreditor berjaminan
· Kreditor takberjaminan
· Pemegang saham prioritas
· Pemegang saham biasa

Perincian Laba Ditahan
Bila komponen-komponen tertentu yang berasal dari transaksi operasi dilaporkan langsung ke laba ditahan, laba ditahan dapat disajikan dan dirinci atas dasar sumber. Dan dapat pula disajikan dengan memerincinya atas dasar tujuan dengan cara yang disebut apropriasi dan pembatasan.

Perincian Atas Dasar Sumber
Dengan dasar ini, laba ditahan dapat dirinci menjadi laba ditahan yang berasal dari operasi normal atau rutin dan yang berasal dari laba luar biasa.

Perincian Atas Dasar Tujuan Penggunaan
Dalam praktik, perincian ini ditunjukkan dengan adanya pos cadangan jaminan sosial, laba ditahan terbatas, dan cadangan umum.

Laba Komprehensif
Semua perubahan akibat transaksi operasi harus dilaporkan melalui statemen laba-rugi. masalah teoritis dalam hal ini adalah pos-pos mana sajakan yang disajikan melalui statemen laba-rugi dan pos-pos mana saja yang dilaporkan melalui statemen laba ditahan. Ada dua pendekatan yang dianuuut yaitu :
1. Laba Kinerja Sekarang.
Pendekatan ini hanya memasukkan kedalam statemen laba-rugi pos-pos operasi yang dianggap bertalian dengan tahun berjalan dan pengguanaan aset untuk mencapai tujuan utama.
2. Laba Semua-Termasuk.
Pendekatan ini menekankan pemisahan secara tegas transaksi operasi dalam arti luas dan transaksi modal.

Alasan Mendasar
Paton dan Littleton (1970) mengajukan argumen endasar dalam mendukung pendekatan laba semua-termasukyaitu konsep pemanfaatan aset. Konsep ini memandang bahwa manajemen mengelola aset sebagai satu kesatuan.

Penyajian Laba Komprehensif
Deang dianutnya pendkatan laba semua-termasuk atau laba komprehensif, masalahnya adalah bagaimana menyajikan komponen-komposenpembentuk laba komprehensif dan bagaimana meretia disajikan dalam statemen laba-rugi. berikut komponen-komponen pembentuk statemen laba-rugi :
1. Seksi operasi utama
a. Penjualan atau pendapatan
b. Kos barang terjual
c. Biaya penjualan
d. Biaya administratif atau umum
2. Seksi Operasi Tambahan
a. Pendapatan lainnya dan untung
b. Biaya lainnya dan rugi
3. Pajak penghasialan
4. Operasi hentian/tak lanjutkanan
5. Pos-pos luar biasa/ekstraordiner
6. Pengaruh kumulatif perubahan prinsip akuntansi
7. Pengaruh kumulatif perubahan estimat/taksiran
8. Perubahan ekuitas nonpemilik lainnya, termasuk pos-pos penerobos

LAPISAN FISIK - Sistem Informasi Akuntasi


Lapisan Fisik

Physical layer merupakan dasar dari semua jaringan di dalam model referensi OSI yang mana merupakan karakteristik perangkat keras yang fungsinya untuk mentransmisikan sinyal data baik analog maupun digital.
Selain itu, physical layer juga merupakan sarana sistem mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer.
Pengertian Lapisan Fisik adalah lapisan pertama dan lapisan terbawah dari model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan

Sinyal Data
Pada proses komunikasi,data yang hendak ditransmisikan akan dikodekan terlebih dahulu dalam bentuk sinyal analog & sinyal digital

Sinyal Analog
Sinyal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang sambung-menyambung (kontinu), tidak ada perubahan tiba-tiba & mempunyai besaran yaitu amplitudo & frekuensi
Dengan menggunakan sinyal analog maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak jauh.
Gelombang pada sinyal analog umumnya berbentuk sinusoidal yang memiliki 3 variabel dasar yaitu amplitudo,frekuensi & phase.

  • Amplitudo
Merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog
  • Frekuensi
Adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu 1 detik.
  • Phase
Adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Phase pada sudut 0°, 90°, 180°, 270°, dan 360°.

  1. Amplitudo Modulation (AM)
Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan dua keadaan
                 sinyal digital.
2. Frequency Modulation (FM)
          Modulasi ini mempergunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan dua keadaan  
          sinyal digital.
3. Phase Modulation (PM)
         Modulasi jenis ini menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog untuk
         membedakan dua keadaan dari sinyal digital.
Cara ini merupakan modulasi yang paling baik, tapi paling sulit.



Sinyal Digital
Merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yg dapat mengalami perubahan yg tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.
Dalam proses transmisi data, digunakan sebuah alat yg dinamakan modem. Modem merupakan singkatan dari modulator demodulator. Sebagai modulator, modem akan menerjemahkan data atau informasi dalam bentuk sinyal digital menjadi sinyal analog yg kemudian menggabungkannya dengan frekuensi pembawa (carrier),sedangkan demodulator, modem akan memisahkan dari frekuensi pembawa dan menerjemahkan data atau informasi sinyal analog tersebut ke dalam bentuk sinyal digital
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Kegunaan media transmisi
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti teleponkomputertelevisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.

Karakteristik media transmisi
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
§                    Jenis alat elektronika
§                    Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
§                    Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
§                    Ukuran data yang dikirimkan

Jenis-jenis media transmisi
Guided Transmission Media
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP), dancrosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
1.     Kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
2.     Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.

Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikansinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas.
Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Unguided Transmission Media
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocitybumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasidan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaanfrequency carrier.
Adalah jenis dari microwave yang menggunakan satellite untuk mengirimkan sinyal ke transmitter atau parabola. Satellite microwave mengirimkan sinyal secara menyeluruh ke setiap transmitter.
Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
Metode Transmisi Jaringan
Jaringan dapat kita bedakan berdasarkan metode transmisi yang digunakan dalam peoses pengiriman data. Yaitu dimana secara umum metode transmisi yang sering digunakan dibagi menjadi 2 yaitu Baseband dan Broadband.

a. Baseband
Pada metode baseband data yang berupa sinyal digital langsung dikirim melalui media transmisi satu channel seperti kabel, tanpa mengalami perubahan apapun. Dengan cara ini, maka pengiriman data tergantung pada jarak transmisi dan kualitas media yang digunakan. Pada metode ini, dibutuhkan peralatan multiplexing yang disebut Time Division Multiplexing (TDM). Dengan menggunakan peralatan ini, maka :
· Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi.
· Kapasitas saluran komunikasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
· Ada kemungkinan dari beberapa terminal dilakukan transmisi data menuju satu titik yang sama.
TDM ini digunakan untuk transmisi data dalam bentuk sinyal. Dengan TDM pengiriman data dilakukan dengan mengatur pengiriman data dari masing masing termidal dengan mengatur waktu. Setiap terminal diberi jatah waktu pengiriman, bila waktunya habis maka akan diberikan ke terminal berikutnya. Demikian seterusnya hingga ke terminal terakhir, lalu dikembalikan ke terminal pertama. Proses ini berlangsung cepat, sehingga seakan-akan semua terminal melakukan pengiriman data secara bersama-sama. Oleh karena itu diperlukan media transmisi yang berkualitas tinggi, dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi diantara transmiter dan receiver.

Keuntungan dari sistem ini adalah :
· Biayanya murah, karena dalam sistem ini tidak diperlukan modem.
· Bentuk topologinya sederhana.
· Mudah dalam instalasi dan maintenance.
Selain keuntungannya, sistem ini juga memiliki

kekurangan antara lain :
· Kapasitas pengiriman data sangat terbatas karena hanya terdapat satu lintasan data, sehingga hanya satu pasang komputer yang dapat saling bekomunikasi pada saat yang sama.
· Jarak pengiriman sinyal listriknya terbatas.
· Untuk area yang luas diperlukan biaya instalasi yang banya.


b. Broadband
Metode ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog. Maka apabila dalam bentuk sinyal digital, diperlukan modem untuk mengubahnya dalam bentuk sinyal analog. Media yang digunakan adalah kabel coaxial broadband yaitu dengan menggunakan media frekuensi radio atau satelit. Data dari beberapa terminal dapat menggunakan satu terminal, tetapi frekuensinya berbeda-beda, sehingga pada saat yang bersamaan dapat dikirimkan beberapa frekuensi.

Keuntungan dari metode ini adalah :
· Kapasitas pengiriman data yang tinggi karena memiliki beberapa sinyal transmisi.
· Untuk sistem broadband non kabel wilayah jangkauannya akan lebih luas dan biaya yang lebih murah.

Adapun kerugiannya adalah :
· Harga modem yang diperlukan mahal.
· Waktu tunda perjalanan sinyal dua kali lebih lama.
· Proses maintenance cukup sukar.
· Biaya frekuensi yang mahal.

Fungsi dan servis utama yang dilakukan oleh Physical Layer adalah:
Ø      Pengiriman bit-by-bit atau symbol-by-symbol.
§         Menyediakan sebuah standarasisasi interface ke media transimisi fisikal, mencakup:
- Spesifikasi mekanikal dari konektor elektris dan kabel, untuk contoh panjang maksimal kabel.
- Spesifikasi elektris dari level sinyal line transimisi dan impedansi
- Radio interface, termasuk alokasi frekuensi spectrum elektromagnet dan spesifikasi dari kekuatan sinyal, analog bandwidth, dll.
- Spesifikasi dari infrared radiation (IR) melewati fiber optik atau sebuah link komunikasi wireless IR.


Ø       Modulasi
Modulasi adalah proses menyampaikan sebuah sinyal pesan, misalnya bit stream digital atau sinyal analog audio, dalama sinyal lain yang dapat dikirimkan secara fisik.

Ø       Line coding
- Sinkronisasi bit dalam synchronous serial communication
- Memulai dan menghentikan signalling dan mengontrol arus dalam asynchronous serial communication
- Circuit switching
- Multiplexing
- Carrier sense dan collision detection yang digunakan oleh beberapa level 2 multiple access protocols
- Menyaring equalization, training sequence, pulse shaping, dan sinyal processing dari sinyal fisikal lainnya.
- Perbaikan forward error
- Bit-interleaving dan channel coding lainnya.


 Manfaat Physical Layers pada Komunikasi Data.
Media paling sering digunakan untuk komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari, pelindung lainnya.
Tembaga jenis media yang dipilih adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk menghubungkan lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.
Jaringan media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware yang memakai kawat tembaga.