Rabu, 02 Januari 2013

'Sinterklas' dari Wall Street

Jakarta - Hari natal identik dengan pohon cemara, lampu hias dan hadiah. Momen tersebut bisa mengubah seseorang menjadi lebih dermawan dan pengasih dibanding hari biasanya. Palang Merah dan UNICEF memberikan banyak donasi dan sumbangan pada Bulan Desember, lebih banyak dibanding 11 bulan lainnya. Itu adalah semangat natal.

Ada beberapa orang kaya yang berubah menjadi lebih dermawan pada hari natal. Beberapa "Santa Claus" alias Sinterklas versi Wall Street ini sudah ada sejak zaman resesi. Yang mengkonversikan hartanya yang menggunung menjadi sebuah sumbangan dalam jumlah besar. 

Sebut saja Andrew Carnegie, John D Rockefeller, Andrew W Mellon, dan Henry Ford. Mereka semua adalah pengusaha minyak, baja, dan barang tambang lainnya. Orang-orang ini menyumbang pada akhir hidup mereka. 

Terkadang banyak anggapan, sumbangan yang mereka berikan ialah uang yang kembali dari hasil monopoli mereka yang tidak adil. Mereka telah menyumbangkan sumbangan mereka untuk pembangunan rumah sakit, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan. Orang-orang ini, dan sumbangan yang mereka tinggalkan telah memberikan miliaran dolar untuk kehidupan di Amerika Serikat.

Sama halnya seperti zaman sebelumnya, ada miliuner generasi baru yang dermawan layaknya Sinterklas memberikan hadiah pada anak kecil. Nama mereka tak asing lagi di jagad ekonomi dunia. 

Jika generasi terdahulu adalah miliuner di bidang pertambangan, kebanyakan dari generasi baru ini ialah ahli di bidang industri teknologi. Dikutip dari Investopedia, Jumat (27/12/12), berikut nama-nama Dermawan Generasi Baru atau Sinterklas versi Wall Street.



sumber
http://finance.detik.com/read/2012/12/28/083155/2128471/68/ini-dia--sinterklas--dari-wall-street

Tidak ada komentar:

Posting Komentar